Image 1
Image 2
Image 3

Bersorak-sorai Karena Diampuni


Menjelang paskah dan Jumaat Agung selama 40 hari menerima masa pra-paskah yang dikhususkan waktu untuk merenung, kembali bertobat dan mengalami pembaharuan rohani yang lebih dalam. Masa empat puluh hari juga terkait dengan sengsara, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus sebuah realitas yang sangat penting dan utama di dalam hidup orang percaya.

Masa pra-paskah adalah waktu yang berharga bagi kita untuk memusatkan kembali hidup kita kepada Yesus dan dalam keselamatan yang Dia berikan kepada kita. Masa pra-paskah adalah masa pembaharuan rohani, untuk terus bertumbuh menjadi serupa dengan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus.

Yesus datang ke dalam dunia dengan tujuan menggenapi misi Allah yaitu Dia mati, bangkit dan memberikan keselamatan bagi manusia. Maz. 32:1-7 menjelaskan bagaimana Daud menyaksikan pengalamannya bersama dengan Tuhan. Pengalaman yang di dalamnya Daud menikmati apa artinya hidup diampuni dosa. Jika melihat kehidupan raja Daud, dimana pernah gagal tetapi kemudian ia kembali kepada Tuhan.

Ada beberapa bagian yang sangat penting di dalam Maz. 32:1-7, yaitu:

1. Pengampunan dosa (ay. 1-2)

Maz. 32 adalah Mazmur favorit dari st. Agustinus, ia berkata permulaan dari pengetahuan adalah kesadaran diri sebagai manusia berdosa. Tentu manusia harus mengingat dirinya hanyalah manusia berdosa. Hal yang unik di dalam Mazmur 32 menyatakan bahwa yang berbahagia bukanlah orang yang tahu bahwa ia berdosa, tetapi pada saat orang tahu bahwa dia diampuni. Oleh karena itu Daud berkata berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi.

Maz. 32 menyatakan bagi kita bahwa Tuhan menyediakan tempat yang aman bagi kita, tempat perlindungan dan pertolongan dimana kita dapat mengakui dosa-dosa dan menemukan pengampunan. Ini adalah pengalaman kehidupan Daud sehingga ia berkata berbahagialah orang yang diampuni dosa dan pelanggarannya di tutupi.

2. Pengaruh dosa (ay. 3-4)

Pengaruh dosa bukan hanya mempengaruhi fisik tetapi juga mental seseorang. Daud menyebutkan selama ia tidak mengakui dosa maka ia merana karena mengaduh sepanjang hari. Artinya begitu luar biasanya dosa menggorogoti kehidupannya dan karena itu ketika ia menikmati diampuni dosa ia bersorak-sorai.

3. Pengakuan dosa (ay. 5-6)

Ketika seseorang mengakui dosa dihadapan Tuhan, Ia tidak akan pernah mempermalukan tetapi Dia berjanji akan mengampuni kesalahan. Oleh sebab itu di dalam ay. 6 merupakan seruan Daud, ia menyerukan agar setiap orang saleh datang berdoa kepada Tuhan selagi Dia dapat ditemui. 

4. Sorak-sorai orang yang diampuni dosanya (ay.7)

Di dalam Maz. 32: 7 merupakan bagian penutup yang baik agar kita berkeyakinan bahwa Tuhanlah yang memberi kelegaan dalam situasi apapun yang kita hadapi. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain yang harus kita tempuh selain berdoa kepada Tuhan dan mengakui setiap kesesakan kita kepada-Nya.

Mazmur ini bisa dijadikan sebagai perenungan menjelang paskah karena kita tahu bahwa Yesus yang datang Ia mati dan bangkit. Marilah setiap kita yang melihat apa yang Tuhan Yesus lakukan merupakan pengampunan yang luar bisa karena dosa-dosa diampuni. Salib Yesus menjadi karya yang luar biasa dari anak Allah. Salib menunjukkan betapa seriusnya dosa-dosa manusia, namun disalib yang sama juga menunjukkan kasih Allah tidak terukur. Kasih Allah mengampuni manusia melalui pengorbanan Yesus yaitu Dia membayar dengan harga yang sangat mahal. Oleh karena itulah setiap orang yang percaya dibebaskan untuk boleh menikmati kehidupan yang baru dan bukan hidup sebagai hamba dosa (Rom. 6:17-18).




Sumber:

  • Bersorak-sorai Karena Diampuni Oleh Pdt. Alexander Agust Elias Nanlohy
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=h1kXdb2e8Ds
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama