Apakah sebagai orang percaya doa menjadi yang prioritas. Jika kita belajar Di dalam diri Yesus Kristus, bagi Dia doa adalah prioritas (Mar.1:35-39). Bagaimana kita menjadikan doa menjadi prioritas menurut Alkitab?
1. Merencanakan Untuk Berdoa
Di dalam dunia pelayanan atau pekerjaan kita mengenal kalimat yang mengatakan kalau kita gagal merencanakan, maka kita sebenarnya merencanakan untuk gagal. Kalimat ini juga berlalu di dalam kehidupan doa orang Kristen. Jika kita tidak sengaja mengusahakannya atau merencanakan maka yang terjadi biasanya kegagalan. Mark. 1:35-39 mencatat tentang waktunya kapan Yesus berdoa yaitu pagi-pagi benar waktu hari masih gelap. Ini menunjukkan bahwa doa bagi Tuhan Yesus bukan menunggu kalau ada waktu, kalau lagi sempat, lagi luang, lagi nganggur. Tetapi Yesus memang merencanakan dan ini menjadi suatu hal kebenaran yang ada di dalam diri Yesus.
Bagaimana juga di dalam hidup doa kita, maka seharusnya kita perlu merencanakan untuk berdoa. Di beberapa gereja biasanya ada rencana untuk doa bersama atau yang disebut persekutuan doa. Namun di sayangkan seringkali dihadiri oleh sedikit orang. Persekutuan doa direncanakan merupakan hal yang baik supaya jemaat dapat berdoa bersama-sama.
2. Mengingat-ingat dan Menyadari akan Kehidupan Doa dari Pada Tuhan Yesus
Jika melihat kehidupan Tuhan Yesus bisa dikatakan sangat-sangat sibuk, misalnya paginya Dia mengajar di rumah ibadah Kapernaum, kemudian Yesus mengusir setan, siangnya Dia ke rumah Simon untuk menyembuhkan mertua Simon, dan menjelang malam kepada Yesus dibawa semua orang yang menderita sakit dan kerasukan setan. Melihat pelayanan yang begitu banyak secara manusia pasti kelelahan, bisa saja besoknya Yesus bangun agak siangan tetapi ternyata pagi-pagi benar Dia telah berdoa.
Hal yang paling menarik adalah Yesus berdoa bisa semalam-malaman atau cukup lama. Yoh. 17:20 menuliskan tentang apa yang Tuhan Yesus doakan yaitu Ia berdoa bagi murid-murid-Nya dan orang-orang percaya dari hasil pemberitaan murid-murid-Nya. Saat ini pun setelah Yesus naik ke surga dan Ia tetap berdoa syafaat bagi orang-orang percaya, supaya iman kita tidak gugur, supaya memiliki hidup doa sekalipun jatuh bangun (Rom. 8:34).
3. Bertumbuh di dalam Kehidupan Doa
Sebagai orang Kristen seseorang bisa memprioritaskan doa yaitu dengan memahami bahwa doa yang benar akan membawa kepada prioritas yang benar. Mark. 1:37 para murid memberitahukan kepada Yesus bahwa semua orang mencari-Nya. Tetapi Yesus berkata “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang (ay. 38).” Di sini kita melihat bahwa prioritas Tuhan Yesus adalah untuk memberitakan Injil bukan menjadi penyembuh secara jasmani.
Hal diatas menjadi suatu hal yang penting untuk memahami prinsip tersebut, karena sesungguhnya prioritas hidup orang percaya bukan pada kesembuhan jasmani tetapi memberitakan Injil Yesus Kristus untuk kesembuhan rohani. Artinya untuk menyelamatkan orang-orang berdosa supaya tidak mendapatkan hukuman kekal tetapi supaya mendapat hidup yang kekal. Di dalam prinsip ini kita melihat jika suatu kebaktian kebangunan rohani (KKR) yang ditonjolkan adalah sembuhan jasmani maka ini menjadi salah. Tetapi seharusnya yang ditonjolkan adalah Injil Yesus Kristus.
Sebagai orang Kristen kita harus memiliki hidup doa supaya kita bisa fokus kepada tujuan hidup. Di dalam doa kita harus mendoakan supaya pekabaran Injil berjalan dengan baik. Marilah kita belajar untuk memprioritaskan hidup doa dengan merencanakan hidup doa, mengingat kehidupan doa Yesus dan fokus kepada prioritas hidup yaitu memberitakan Injil Kristus.
Sumber:
- Apakah DOA menjadi prioritas dalam hidup Anda? Oleh Pdt. Paulus Surya
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=t0eULRTU0pY
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th