Perubahan artinya tidak sama seperti yang dulu atau sebelumnya. Dalam konteks saat ini kita belajar perubahan bukan secara fisik seperti perubahan rumah, perubahan model, mobil, tetapi perubahan di dalam diri sendiri. Alkitab menuliskan dalam Rom 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Ini adalah ajakan bahwa kita tidak boleh serupa dengan dunia. Dalam menjalani tahun baru ini, kita harus bisa memiliki perubahan di dalam diri yaitu akal budi: karakter, pemikiran dan bersikap
Perubahan yang dimaksud disini bukanlah perubahan yang secara negatif melainka perubahan secara positif. Perubahan positif membawa kita mengerti mana kehendak Allah dan mana yang bukan. Sebagai orang percaya janganlah kita menjadi serupa dengan dunia ini, melainkan harus bisa menanggalkan semua karakter yang lama misalanya, hawa nafsu, sumpah serapah, keserakahan, kebencian, pesta pora, dan lain-lain.
Jika seseorang tahu bahwa diriya harus berubah dan tidak mau berubah maka hal itu akan membawa dirinya kepada kehancuran, firman Tuhan sendiri mengatakan orang yang seperti ini adalah orang bebal. Artinya seseorang yang sudah berkali-kali ditegur, dinasehati tetapi tetap memilih untuk keras kepala, mempertahankan pendapat yang salah dan ini ciri-ciri orang-orang bebal yang tidak akan bisa berubah. Akibat dan dampak dari seseorang yang tidak mau berubah maka pasti ujung-ujungnya akan membawa dirinya kepada kehancuran, tidak produktif, tidak bisa berkarya dan menjadi orang yang begitu-begitu saja.
Perubahan memang bukanlah hal yang mudah dan dibutuhkan tekad yang luar biasa, karena perubahan merupakan sebuah proses dan butuh waktu. Jika seseorang tidak memiliki komitmen yang kuat, maka pasti ia tidak mampu untuk melalui dan melakukan perubahan yang positif. Orang yang tidak mau berubah bukan hanya merugikan dirinya sendiri melainkan juga merugikan orang lain misalnya ia menjadi beban keluarga, tidak mau bekerja karena malas. Tidak tertutup kemungkinan orang yang seperti ini susah untuk mencari pekerjaan karena banyak orang yang mengeluh tentang dirinya dan pekerjaannya yang tidak memuaskan.
Kebanyak orang juga sering berpikir bahwa ia ingin mengubah orang lain, dan ini adalah pekerjaan yang susah. Mengapa? Orang yang memiliki pemikiran mau mengubah orang lain pasti setiap hari akan membuat lelah dan capek hati menungguh dia berubah. Perubahan itu harus bisa dimulai dari diri sendiri bukan mengharapkan orang lain yang berubah untuk kita. Jadi mindset yang salah harus diubah lebih dulu, janganlah terlalu memikirkan untuk mengubah orang lain tetapi lakukan apa yang menjadi bagian kita dan lakukan itu dengan baik.
Di dalam melakukan perubahan memang bukanlah hal yang mudah pasti ada yang namanya kendala. Kendala terbesar seseorang susah untuk berubah sebenarnya ada di dalam dirinya sendiri. Karena perubahan berhasil atau tidak tergantung motivasi dan keinginan di dalam diri sendiri. Lingkungan dan situasi hanya sebagai pemicu untuk berubah tetapi tekat untuk berubah ada di dalam dalam hati. Jika dalam diri tidak ada motivasi, malas-malasan, mengandalkan orang lain, egois maka ini akan menjadi penghambat di dalam diri kita untuk berubah menjadi lebih baik.
Sumber:
• HARUSKAH SAYA BERUBAH?, Oleh Krisna Dewi Maharti
• https://www.youtube.com/watch?v=u29hm0Q0pbI&t=189s
• Youtube Bara digital ministry: https://www.youtube.com/watch?v=u29hm0Q0pbI&t=189s
• Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penulis: Shinta Lestari Zendrato, S.Th