Banyak sekali orang membayangkan bahwa natal adalah sesuatu yang penuh dengan kebahagiaan misalanya membeli kado, hura-hura dengan keluarga, pulang kekampung halaman, makan enak dan lain-lain. Tetapi pada waktu natal pertama jauh sekali berbeda dengan keadaan natal di masa sekarang. Maria dan Yusuf dipercayakan Tuhan tanggung jawab yang besar, mereka mengalami masalah yaitu pergi dari tempat tinggal, berjalan cukup jauh, istri sedang hamil, kehilangan pekerjaan, kehilangan kepastian masa depan, lalu melahirkan ditempat asing, mencari bidan yang tidak dikenal dan anak lahir dikandang yang sangat sederhana.
Jika kita melihat demikian, maka natal yang pertama adalah natal yang sangat indah karena Tuhan memilih dua orang sederhana untuk melaksanan tugas bagi Dia. Tetapi bersama dengan pilihan Tuhan juga ada masalah yang di hadapi Yusuf dan Maria. Dengan demikian bisa dikatakan seorang yang percaya kepada Tuhan tidak menghadapi masalah rasanya tidak mungkin dan aneh. Ibarat orang yang main badminton tetapi tidak mau lari hanya diam tempat ketika bola datang kepadanya barulah ia memukul, jika hal itu terjadi dia pasti kalah. Hal-hal yang indah sering kali berjalan bukan tanpa kita menghadapi kesulitan.
Jika saat ini di dalam merayakan natal kita sedang mengalami masalah keluarga, pekerjaan hilang, kekurangan uang dan lain sebagainya, kesemuanya ini bukan berarti Tuhan tidak mencintai kita. Masalah bisa Tuhan ijinkan di dalam hidup kita bahkan disaat moment-moment natal saat ini. Jika melihat dari kisah hidup Yusuf dan Maria, disaat mereka sedang mengalami masalah hidup orang majus datang untuk memberikan mereka kecukupan sehingga bisa berangkat ke Mesir. Ketika tidak ada orang yang memperhatikan Yusuf dan Maria ada gembala yang datang untuk memperhatikan mereka. Di saat kita sedang mengalami sakit, terbaring di rumah sakit, orang lain masing-masing sibuk dengan gerejanya, dengan urusannya masing-masing, tetapi Tuhan tidak membiarkan kita sendiri dan itu adalah anugerah. Ada beberapa anugerah dibalik masalah yang saat ini kita hadapi yaitu:
1. Keselamatan yang Tuhan berikan secara cuma-cuma
Anugerah adalah pemberian Tuhan yang tanpa syarat, Maria dan Yusuf dipilih bukan karena mereka saleh, orang hebat melainkan orang biasa. Anugerah pertama dalam natal yang kita rayakan adalah Allah sendiri berupaya untuk mengembalikan manusia untuk tidak hidup di dalam dosa melainkan hidup di dalam anugerah-Nya dan di dalam potensi yang diberikan kepada manusia. Allah rela meninggalkan surga tempat yang mulia untuk masuk ke kandang yang hina dan ini yang disebut anugerah. Anugerah adalah apa yang tidak mungkin bagi manusia diberikan oleh Allah. Yusuf dan Maria jauh dari keluarga, kenyamanan, jauh dari kecukupan, tetapi tidak jauh dari Allah, karena Dia memberikan perhatian khusus kepada mereka.
2. Belajar tidak takut
Tuhan mengatakan “jangan takut” kepada gembala, Maria dan Yusuf. Anugerah yang bisa dialami adalah belajar hidup tanpa ketakutan walaupun apa yang berharga dan indah tidak kita dapatkan, karena kita sadar itu bukanlah milik kita. Mungkin kita rapuh tetapi kita tidak akan runtuh. Dalam moment natal pertama kita bisa melihat betapa rapuhnya manusia bahkan yang dipilih Tuhan seperti Maria dan Yusuf.
3. Belajar mempercayakan diri kepada Tuhan
Di dalam kehidupan ini tidak selalu yang kita anggap penting, selalu kita dapatkan. Tetapi belajar untuk mempercayakan diri kepada Tuhan walaupun dalam situasi yang tidak mudah. Segala sesuatu menjadi baik jikalau kita mengasihi Dia dan mempercayakan semuanya kepada Dia. Karena sesungguhnya masalah menjadi kesempatan kita mengenal berapa jauh kita lebih mengasihi diri sendiri dari pada mengasihi Allah.
Jadi, Natal mengingatkan kita pengorbanan orang-orang yang luar biasa. Ketika seseorang berjalan dengan Tuhan maka kita harus rela apa yang indah kita berikan kepada Tuhan ketika ia meminta kita untuk meninggalkan.
Oleh: Pdt. Robby I Chandra