Image 1
Image 2
Image 3

MATERI PA: Bernavigasi Di Masa Covid-19

Gambar/Ilustrasi: unsplash.com by Arya Pratama


Oleh: Pdt. Robby I Chandra


TUJUAN:

Setiap orang dikuatkan dan sanggup menghadapi badai bersama Yesus.


  • Awali dengan saling menyapa satu sama lain.

  • Tanyakanlah di antara mereka bagaimana menghadapi krisis di masa pandemi yang belum berakhir ini?

  • Tunjuklah satu orang untuk memimpin dalam doa.


PENDAHULUAN:

Percayakah Anda bahwa di dalam kehidupan kita sebagai manusia pada saat terjadi krisis membuat kita merasa terancam dan takut. Pada saat itu bagaimana kita bernavigasi sangat penting. Bernavigasi adalah bagaimana kita meluncur di celah-celah, di tengah-tengah gelombang besar sebagai pelaut menuju sasaran dan pelabuhannya.

Saudaraku, bukan kita saja yang pernah mengalami krisis seperti saat ini. Para murid-murid juga pernah mengalami ketika di dalam Matius 14 dikatakan mereka dengan kapalnya diombang-ambingkan gelombang besar semalam suntuk sampai kira-kira jam 3 pagi.

Dalam kondisi seperti itu, ketakutan begitu mencekam dan pada saat itulah Tuhan ternyata tidak biarkan mereka sendiri. Tuhan datang dan berjalan di atas air menghampiri mereka. Dan tentu saja mereka terkejut dan kaget. Pada saat itu Petrus berkata, “Kalau itu adalah Engkau ya Tuhan, suruhlah aku datang pada-Mu.” Petrus butuh konfirmasi bahwa itu adalah Tuhan, bukan sedang berhalusinasi atau setan atau hantu.

Dan Tuhan berkata datanglah. Petrus datang melangkah di atas cairan, makin lama makin dekat pada Tuhan berada di tengah antara kapal yang di mana dia berada dan aman dengan Tuhan yang di depan sana yang belum begitu dekat. Di tengah-tengah itu temannya hanya ada air dan angin. Tetapi dia terus maju makin dekat. Kalau tidak ada badai, dia tidak pernah mengalami hal yang luar biasa seperti itu.

Tetapi karena tiupan angin, bukan karena gelombang, bukan karena kegelapan malam, dia merasa takut dan mulai tenggelam. Tetapi pada saat itu Tuhan mulai datang memegang tanganya.

Apa yang bisa kita timba dari Alkitab?

#1 Kita Harus Mengakui Adanya Badai.

Para mudir tidak berpura-pura tidak ada badai. Seperti kita saat ini, jangan berpura-pura bahwa pandemi ini akan segera berakhir dalam satu bulan ini. Dan cepat-cepat kita mengharapkan masa lalu itu yang sebelum krisis ini kembali dan kita bisa hidup enak, tidak! Ada saat krisis itu Tuhan biarkan panjang dan kita harus terima. Cara pertama bernavigasi, bahwa ini keadaan di mana kita merasa tidak berdaya, rapuh dan sangat membutuhkan kuasa-Nya. 

#2 Berani Meninggalkan Apa Yang Membuat Kita Merasa Aman dan Terlindungi.

Di dalam masa krisis ini seringkali Tuhan berkata, “Tinggalkan tempat kamu merasa aman, rasa terjamin, rasa terlindungi.” Apakah itu? KAPAL kita! 

Betapa banyak di dalam hidup kita seakan-akan Tuhan bukanlah tempat paling penting untuk kita pegang, untuk kita mempercayakan diri. Karena kita mempunyai kapal yang baik, memiliki dayung dan layer yang kuat; kita memiliki karir, keluarga, mungkin kita punya relasi dan tabungan. Saat ini Tuhan goncang semua dan kita harus keluar dari sana dan berjalan menuju Kristus.

Saat krisis seperti ini adalah saat Tuhan seringkali menarik kita lebih dekat pada-Nya, saat yang indah sebenarnya.

#3 Terus Melangkah ke Arah-Nya Walaupun Kita Bisa Takut.

Harus kita akui ketika kita berjalan dekat Tuhan, ada saat-saat kita begitu rapuhnya, tiupan angin kecil pun membuat kita begitu panik dan kita tenggelam. Jangan takut kita boleh menjerit, “Tuhan tolong saya.” Dan pada saat itu Tuhan tidak biarkan, walaupun Tuhan menunjukkan kebimbngan hati kita.

#4 Fokus Memandang Wajah Tuhan

Yang berikutnya dalam navigasi satu hal yang juga penting adalah untuk melihat wajah Tuhan. Benar ada gelombang, benar ada angin kencang, ada kegelapan, lihat wajah Tuhan. Itu fokus kita. Pada saat seperti itu, kita lihat, Dia yang melihat kita begitu berharga bagi diri-Nya – karena itulah Dia tersiksa dan mati bagi kita.

 

DISKUSIKAN:

  • Cara-cara seperti apakah yang biasanya kita lakukan dalam menghadapi krisis?

  • Adakah dari cara-cara itu yang berhasil?

  • Adakah cara-cara yang harus diubah sesuai pelajaran kali ini?


Pokok Doa:

  1. Berdoa untuk negara-negara yang mengalami konflik.

  2. Berdoa untuk krisis di berbagai negara termasuk Indonesia.

  3. Berdoa untuk hamba keluarga yang sedang alami pergumulan (sebutkan minimal 1 nama).


Sumber:

  • Bernavigasi Di Masa Covid-19?” Oleh: Robby I Chandra

Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=QlLI0b-rCL8 


Penyusun:

Febbi Timotius




Lebih baru Lebih lama