Oleh: Samuel Sugiarto
TUJUAN:
Memahami dengan benar tentang Allah Yang Maha Kasih dalam keselamatan manusia.
Tanyakanlah bagaimana setiap orang memahami tentang kata “kasih.”
Tunjuklah satu orang untuk memimpin dalam doa.
PENDAHULUAN
Pada pelajaran pertama kita sudah membahas tentang bagaimana keadilan Allah dinyatakan dan berhubungan dengan keselamatan manusia. Di pelajaran itu, mungkin kita bertanya, kalau memang Allah itu adil, harusnya yang menerima hukuman ya yang salah donk. Kenapa kalau Allah adil, yang menerima hukuman bisa orang lain yang tidak bersalah?
Ketika kita mempelajari bagian pertama mengenai keadilan, jika Allah hanya menjentikan jari dan dalam sekejab dosa hilang, itu berarti Dia tidak Maha adil. Mengapa? Itu berarti dosa dapat dikompromikan atau mengeliminir dosa. Dia maha adil, maka dosa harus dihukum.
Namun Ia tidak hanya sekadar maha adil, namun juga maha kasih. Di sinilah keadilan Allah berjumpa dengan kasih Allah. Allah yang maha adil harus menghukum dosa. Tetapi Allah yang maha kasih adalah Allah yang rela menggantikan manusia di dalam menghukum dosa.
Ibaratnya sama seperti seorang miskin yang merusakkan mobil sport. Tentu saja orang miskin itu tidak mampu atau tidak memiliki kemampuan untuk bisa mengganti apa yang sudah dirusakkannya. Sehingga pemilik mobil yang baik itu melepaskannya dan ia sendiri yang menanggung biaya kerusakan mobil tersebut.
Keadilan Allah menuntut kesalahan untuk dihukum. Ibarat mobil yang rusak harus diperbaiki. Tetapi kasih Allah dapat membebaskan yang bersalah dari hukuman, karena Ia yang menggantikan pembayaran konsekuensi dosa tersebut.
Bahkan, satu hal yang perlu kita ingat, apa yang Allah bayarkan bukan pembayaran yang setimpal, tetapi pembayaran yang melampaui dari dosa yang dilakukan. Mengapa bisa dikatakan melampaui?
#1 Allah tidak berdosa menggantikan manusia yang bersalah.
Di dalam kehidupan ini kita melihat ada beberapa contoh orang yang tidak bersalah menggantikan orang bersalah lainnya menanggung hukuman. Namun mereka hanya dapat menanggung hukuman itu satu kali. Tetapi berbeda dengan Allah. Karena Dia adalah Allah, maka Ia bisa menggantikan banyak orang. Allah tidak berdosa menggantikan manusia yang bersalah. Allah bisa menggantikan banyak orang, karena Ia di atas manusia.
Melihat peristiwa semacam itu, kita menyadari bahwa hal itu adalah tindakan kasih yang luas biasa besar. Demikian juga Allah yang tidak berdosa menggantikan manusia yang bersalah.
#2 Allahlah yang menggantikan, bukan manusia.
Perbedaan hakekat antara Allah dan manusia ini menyebabkan nilai pembayarannya jauh melebihi dari hutang yang ada. Jika manusia menggantikan manusia, itu pembayaran setimpal. Tetapi jika Allah yang menggantikan manusia, itu jauh melampaui, karena Allah itu kekal dan sempurna. Hal inilah yang menyebabkan mengapa melalui kematian Yesus Kristus, bukan hanya satu orang yang bisa dilepaskan tetapi banyak orang. Karena Allah yang membayarnya, bukan sesama manusia.
Dengan demikian, melalui kematian Yesus Kristus, keadilan Allah ditegakkan karena kematian-Nya membayarkan upah dosa dan kasih-Nya menggantikan kita orang-orang berdosa.
DISKUSIKAN:
Bagaimana sekarang Saudara memahami tentang kasih Allah?
Apakah Saudara mengalami kesulitan untuk menerima kasih Allah? Mengapa?
Pokok Doa:
Berdoa untuk pemimpin dari tingkat presiden sampai lurah.
Berdoa untuk gereja yang mengalami kesulitan secara ekonomi.
Berdoa untuk keluarga yang sedang alami pertikaian..
Sumber:
Kenapa Yesus Harus Mati untuk Menyelamatkan Manusia” Oleh Samuel Sugiarto
Youtube BARA Digital Ministry:
https://www.youtube.com/watch?v=2zU9Gz603rs
Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun:
Febbi Timotius