Photo by Ryan Delfin from Pexels
Oleh: Ev. Samuel Sugiarto
TUJUAN:
Memahami dengan benar tentang kemahasucian Allah dalam keselamatan manusia.
Tanyakanlah bagaimana setiap orang memahami tentang kata “suci.”
Tunjuklah satu orang untuk memimpin dalam doa.
PENDAHULUAN
Dua pelajaran sebelumnya kita sudah membahas keadilaan Allah bertemu dengan kasih-Nya yang besar, yang dengannya kita beroleh keselamatan yang sejati.
Namun, mungkin ada sebagian kita yang tetap merasa, “Kok ga adil ya. Bukannya kalau adil itu, harusnya yang salah tetap dihukum. Kenapa manusianya kok bisa langsung dibebaskan begitu?”
Di sinilah kita melihat karakter Allah sebagai pribadi yang maha suci. Allah yang maha suci bukanlah Allah yang bisa menerima dan mentolerir dosa. Sehingga, ketika Allah menyelamatkan manusia, Ia bukan sekadar membebaskan manusia. Ia juga adalah Allah yang menguduskan dan mengubahkan kehidupan orang-orang percaya semakin serupa dengan Allah yang suci itu. Maka bukankah ada firman yang berkata “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (Im. 19:2; 1Ptr. 1:16).
Dengan memahami hal ini, maka orang-orang yang dilepaskan bukan dibiarkan begitu saja. Tetapi Allah menghidupkan, mengubahkan dan menolong orang tersebut untuk bertumbuh. Melalui kematian dan pengorbanan Yesus Kristus, manusia berdosa disadarkan atas keberdosaannya dan melalui kebangkitan Yesus Kristus, manusia diberikan kemenangan untuk hidup benar dan tepat, yakni hidup mengasihi Tuhan.
Sehingga kalau diadili dalam pengadilan, orang-orang ini tidak lagi dapat dihukum karena: 1) hukuman atas kesalahannya sudah dibayar, 2) dibayar lunas, 3) sekarang hidup orang tersebut sudah di dalam relasi yang benar dengan Tuhan. Sementara orang berdosa yang merasakan hukuman kekal adalah orang-orang yang sampai akhir kehidupan, bahkan ketika mereka sudah melihat dan ada di dalam pengadilan Allah, mereka tetap menolak Allah dan mau hidup sendiri terlepas dari Allah. Sehingga mereka akan menerima neraka, yakni dijauhkan dari hadirat Allah, sebagaimana yang mereka inginkan.
Inilah yang menjadi alasan mengapa Yesus Kristus perlu mati, tetapi bukan hanya mati, tetapi juga bangkit kembali. Karena melalui karya kematian ini, Yesus Kristus membayar dosa manusia sehingga menggenapkan keadilan Allah. Penggantian untuk menerima hukuman itu menunjukkan kasih Allah. Dan melalui karya kebangkitan yang juga membangkitkan, menyucikan, dan mengubahkan kehidupan manusia berdosa, Allah menerima kembali manusia yang belajar mengasihi Dia dan mau hidup bagi Dia. Inilah Allah yang maha suci.
DISKUSIKAN:
Latihlah untuk dapat merangkum dan menyampaikan kembali dalam kelas dalam beberapa kalimat.
Jika sedemikian rupa kesucian Allah dinyatakan, bagaimana seharusnya anak-anak Tuhan itu hidup?
Pokok Doa:
Berdoa untuk para nakes yang masih terus berjuang di masa pandemi.
Berdoa agar gereja Tuhan berdampak pada sesama di masa sulit seperti ini.
Berdoa untuk keluarga jemaat yang alami dampak langsung dan tidak langsung karena pandemi.
Sumber:
Kenapa Yesus Harus Mati untuk Menyelamatkan Manusia” Oleh Samuel Sugiarto
Youtube BARA Digital Ministry:
https://www.youtube.com/watch?v=2zU9Gz603rs
Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun:
Febbi Timotius