Image 1
Image 2
Image 3

Haruskah Kita Memelihara Hari Sabat?

Haruskah Kita Memelihara Hari Sabat?
Instagram: BARA Digital Ministry

 1. Teladan Allah

Kata Sabat berasal dari kata Ibrani syabat dari akar kata syafat yang artinya berhenti atau melepaskan.

Allah itu menjelaskan dengan gamblang bahwa di antara 7 hari maka harus ada satu hari yang dijadikan sebagai hari yang kudus sebagai hari Sabat.

Ini menunjukkan satu hal yang telah dilakukan oleh Allah sendiri pada saat penciptaan, 6 hari menciptakan, di hari yang ketujuh, beristirahat.

2. Perintah Allah.
Tuhan memerintahkan dalam hukum yang keempat, “ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat”
Bukan sekadar latihan kognitif untuk mengingat tetapi melakukan satu tindakan.

Kita yang diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupa-Nya, oleh karena itu pada waktu kita bekerja selama seminggu kita harus bekerja untuk mencerminkan keserupaan kita sesuai dengan gambar Allah itu. Seluruh aktivitas kita sehari-hari harus mencerminkan citra Tuhan.


3. Sabat Hari Kemenangan
Sabat terkait dengan peristiwa penebusan bangsa Israel dari penjajahan Mesir. Bangsa Israel dibebaskan dari tangan Firaun karena pertolongan Allah. Kita sebagai orang yang berdosa dibebaskan dari kuasa dosa supaya kita memiliki hidup yang kekal selama-lamanya bersama dengan Tuhan.

Oleh karena itu pada hari sabat kita peringati pada hari Minggu sekarang sebagai rasa syukur kita boleh datang menyembah Tuhan untuk merayakan kemenangan kita di mana kemenangan itu diperoleh dari kemenangan Kristus atas kuasa dosa.

Itulah alasannya kita melakukan Sabat. Sahabat janganlah dipandang sebagai kewajiban kita sebagai orang Kristen. Mainkan cara Allah memanggil kita untuk mengalami sukacita bersama dengan Dia.


Oleh: Pdt. Bambang Wijanto

Lebih baru Lebih lama