Image 1
Image 2
Image 3

Harapan Dalam Ratapan (Ratapan 3: 21-23)

 

Harapan Dalam Ratapan (Ratapan 3: 21-23)
Instagram: BARA Digital Ministry

1. Berfokus Kepada Kasih Allah (ay. 21-22)
Yeremia terus mengulang kata harapan. Ia menyadari, selama dirinya masih hidup, harapan akan terus ada. Bukankah hanya orang mati yang tidak lagi punya harapan untuk digengam? Yeremia hidup, saya dan kita semua hidup. Dan hidup kita bukan hidup biasa saja. Hidup kita lebih dari pada hidup. Hidup dalam iman yang benar, iman yang penuh harapan.

2. Tuhan Adalah Harta Kesayangan (Ay. 24)
Bagi Yeremia, “Tuhan adalah bagianku,” dibanding dengan tanah pusaka atau yang lainnya. Ia menyadari, ‘kehilangan’ Allah adalah kerugian terbesar dalam hidup ini. Tuhan tidak rugi apa-apa jika kita meninggalkannya. Kitalah yang rugi.

3. Allah Mendidik Dalam Ratapan
Yeremia begitu terpukul dengan keadaan bangsanya, namun ia memahami apa yang terjadi oleh karena dosa bangsa itu sendiri (1:5, 8, 18). Yeremia mengajak mereka untuk bertobat dan memeriksa hati (ay. 40-41). Karena Yeremia tahu bahwa Allah melakukan semua itu semata-mata bukan untuk menindas, melainkan mendidik mereka (3:33).

Wow jadi hal di atas adalah cara untuk kita tetap memiliki harapan di tengah-tengah ratapan.


Oleh: Febbi Timotius

Lebih baru Lebih lama