Bacaan: Yohanes 1:38; 3:16
TUJUAN:
Mengerti apa yang sebenarnya harus dicari.
Awali dengan saling menyapa satu sama lain dan menanyakan kabar masing-masing.
Tunjuklah satu orang untuk memimpin dalam doa.
PENDAHULUAN:
Biasanya, kita bertanya pada Tuhan, Tuhan itu mau apa sih dalam hidup saya? Tapi kalau sekarang giliran Tuhan yang tanya sama kita, “Apa yang kamu cari?” Kira-kira, kita mau jawab apa ya?
Injil Yohanes bagian pertama adalah masa transisi di mana Yohanes mengarahkan agar para murid dan semua orang bukan ikut dia lagi, melainkan Tuhan Yesus.
Yesus bertanya kepada orang yang mengikuti-Nya, “Apakah yang kamu cari?” (Yoh. 1:38). Kemudian Yesus masuk dalam Yohanes 3, berbicara tentang hidup yang kekal. Tuhan ingin kita melihat tujuan-Nya datang ke dunia ini.
Mengapa?
Sebelum manusia jatuh dalam dosa, fokus manusia adalah kepada TUHAN. Lalu terjadilah kejatuhan. Setelah manusia ditebus oleh Kristus, manusia seharusnya memikirkan yang di atas bukan yang di bumi – kepada Tuhan dan bukan diri sendiri.
Pada waktu ada orang yang mau ikut Tuhan Yesus, Ia ingin mereka memiliki alasan yang benar. Alasan seperti apakah itu?
FOKUS BUKAN PADA YANG SEMENTARA
Dalam Yohanes 6, setelah Yesus mengadakan mukjizat (5 roti – 2 ikan) dalam ayat yang ke-26, Yesus berkata bahwa Ia tahu mengapa mereka datang pada-Nya, yaitu soal roti.
Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwa manusia tidak membutuhkan itu semua. Tapi perhatikan ayat 27, “Bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa. Melainkan untuk makanan yang bertahan sampai hidup yang kekal yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu…”
Dengan kata lain Yesus berkata, kalau mereka mau datang pada-Nya, harus sesuai dengan alasan-Nya datang ke dalam dunia, yaitu melepaskan kita dari murka Allah. Dia mau kita kembali kepada fokus mengapa Allah menciptakan kita semua.
Diskusikan, apakah kita tidak boleh memiliki kebutuhan yang wajar yang dibutuhkan oleh manusia pada umumnya? Di manakah batasnya?
HIDUP BERKELIMPAHAN
Dalam Yohanes 10 Yesus menyatakan bahwa Ia datang untuk memberikan hidup yang berkelimpahan. Tapi kelimpahan di sini bukanlah limpah pakaian, makanan, bukan hanya sekadar bebas dari sakit penyakit.
Melainkan berbicara tentang hidup kekal. Perhatikan 10:27-28 bagaimana domba mengikut Yesus dengan alasan yang benar, bahwa Yesus menebus mereka.
Benar Yesus sanggup memberi makan dengan 5 roti dan 2 ikan, tapi tidak selalu dilakukan-Nya. Yesus juga menyembuhkan orang sakit, tapi kalau kita perhatikan – misalnya di kolam Betesda, tidak semua orang di situ disembuhkan-Nya.
Mengapa? Karena memang tujuan Yesus datang ke dunia ini untuk membereskan relasi kita dengan Tuhan. Supaya kita memiliki relasi yang benar. Makanya kalau domba datang dengan alasan yang benar, ia akan mendengar suara Yesus – Sang Gembala.
Domba dan Gembala jadi nyambung. Kita akan tahu bahwa Tuhan Yesus datang untuk menebus saya. Bagi kita adalah segala-galanya hubungan kita dipulihkan. Bagi kita adalah segala-galanya boleh terlepas dari murka Allah. Di situlah arti hidup berkelimpahan.
Bagaimana cara rekan-rekan selama ini mengartikan hidup berkelimpahan? Apakah sudah sama seperti yang diajarkan Yesus ketika mengatakan-Nya?
KESIMPULAN:
Jadi kalau kita datang kepada Tuhan dengan alasan yang benar, kita akan dipuaskan, mengalami hidup yang berkelimpahan. Karena semua itu dijamin oleh Tuhan. Tetapi ketika kita datang dengan alasan yang salah, karena roti, diberi minum, maka nanti ketika itu tidak terjadi di tengah dunia yang tidak ideal ini, kita akan kecewa.
Ada saatnya Tuhan intervensi, tapia da saatnya Ia tidak intervensi. Karena kalau kita kecewa atas keadaan ketika kita salah datang pada-Nya, lalu kita meninggalkan Dia, kita yang rugi.
Pokok DOA:
Berdoa untuk diri sendiri akan motivasi yang keliru ketika mengikut Tuhan.
Berdoa untuk komunitas yang sehat di antara Saudara.
Berdoa untuk hamba-hamba Tuhan yang menyiapkan pengajaran sehat.
Sumber:
“Apakah Yang kamu Cari?" Oleh: Rahmiati Tanudjaja
Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=wzseDSDCbUg