Image 1
Image 2
Image 3

Jatuh dan bangun...?



Di dalam kehidupan manusia ada banyak hal-hal yang mengejutkan misalnya peperangan yang terjadi antara Israel dan palestina. Namun hal yang menarik adalah kejutan seringkali menimbulkan ketidakpastian sehingga orang sulit melakukan sesuatu. Ketidakpastian artinya ada begitu banyak faktor yang tidak bisa diketahui oleh manusia.

Sebagai orang percaya dan anak-anak Tuhan, begitu ada kejutan orang-orang mencoba menyangkali bahwa kejutan mengoncang emosi. Kejutan-kejutan emosi terjadi ketika seseorang menghadapi masalah, pergumulan sehingga kemudian muncul perasaan tertekan, sedih, terpukul, dan tidak berdaya sehingga kemudian menyalahkan Tuhan.

Banyak orang Kristen ketika ada masalah seakan-akan dia berhadapan dengan dua hal yaitu menghadapi masalah dan mencoba mengerem goncangan emosi. Di dalam Alkitab menjelaskan bahwa orang-orang di dalam Perjanjian Lama memberikan tempat untuk perasaan, misalnya pada waktu Ayub mengetahui anak-anaknya meninggal ia mengoyak jubahnya dan berdiri kemudian menyebah Tuhan.

Di Tiongkok mengangap bahwa orang yang mengungkapkan perasaan dianggap aib atau memalukan. Tetapi di dalam Alkitab berbeda ketika seseorang dekat dengan Tuhan dan cinta Dia, maka ditengah goncangan seseorang bisa berkata kepada Dia bahwa ia kecewa, bingung dan takut. Tuhan mengerti semua perasaan yang dirasakan oleh manusia karena manusia adalah citra-Nya yaitu serupa dan segambar dengan Dia. Tuhan bisa menampung dan mengerti setiaps lontaran perasaan yang disampaikan anak-anak-Nya.

Jadi, ini yang sering kali yang menjadi masalah ada banyak orang ketika jatuh dan terpuruk berusaha membangkitkan diri sendiri. Namun berbeda dengan Ayub, justru ketika ia jatuh, ia mengungkapkan semua perasaan-Nya kepada Tuhan dan menyebah Dia. Marilah, mengungkap perasaan kita kepada Tuhan yang bisa menjawab setiap pergumulan kita.




Sumber:

  • Jatuh dan bangun...? oleh Pdt. Robby I Chandra
  • Youtube Bara Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=UMo8K4feXx8
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama