Image 1
Image 2
Image 3

The Blessed People Part 4



Orang yang diberkati bukanlah orang sekedar yang mengikut Yesus tetapi murid-murid Yesus yaitu mereka yang dipilih atau dikhususkan. Kebahagiaan yang sejati didapatkan karena Tuhan menganugerahkan kepada orang yang diperkenankannya. 

Pada artikel ini secara khusus membahas tentang orang yang berbahagia menurut Matius 5:5 yang berbunyi demikian: “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.”  Pada zaman itu yang biasa dilihat orang adalah pertandingan alat gladiator, dimana manusia melawan binatang buas dan juga tentara Romawi yang menaklukan dunia. Jelas yang menjadi prinsip pada saat itu, yang bisa menaklukan bumi adalah yang kuat. 

Masyarakat pada zaman Yesus terbiasa mengalami kebenaran pada hukum riba yaitu siapa yang kuat maka ia berkuasa. Tidak ada tempat bagi mereka yang lemah dan lembut. Tetapi inilah kebanaran dari sang sumber hikmat yaitu ”berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.”

Dunia tidak pernah beranggapan bahwa lemah lembut adalah kunci keberhasilan, melainkan sebaliknya keberhasilan dapat diraih oleh orang yang kuat dan mampu. Ini adalah lambang kebanggaan dan lambang kekuasaan serta kepopuleran. Di dalam KBBI istilah lemah lembut seakan-akan ada gambaran tentang kelemahan tetapi di dalam bahasa Inggris arti lemah lembut lebih menekankan kelembutan. Kelembutan yang dimaksud bukan sekedar berbicara soal gaya kerja seseorang yang pelan-pelan seakan begitu gemulai dan bukan juga gaya bicara seseorang yang bisik-bisik dengan nada yang hampir tidak pernah tinggi emosinya. Tetapi kelembutan yang dimaksud lebih kepada karakter diri yang dihasilkan dari hidup seorang murid Kristus yang sejati. Artinya karakter diri yang berasal dari dalam kemudian keluar atau istilah yang digunakan Paulus yaitu buah Roh.

Kelembutan adalah sebuah karakter yang didasari oleh sedikitnya 2 hal, yaitu sebagai berikut:

1. Sikap percaya kepada Tuhan

Lemah lembut dalam bahasa Yunani digambarkan dengan kondisi seekor kuda liar yang dijinakkan dibawah kekang. Maka, bisa dipahami kelemah-lembutan bisa dipahami sebagai kekuatan besar yang diletakkan dibawah kendali. Jadi, kelembutan bukan soal kelemahan tetapi meletakkan kekuatan dibawah kendali satu pribadi yang memiliki segala-galanya yaitu Allah.

Orang yang lemah lembut adalah dia yang meletakkan percaya sepenuhnya kepada Allah. Dengan demikian, orang yang lemah lembut tidak memiliki ambisi apapun yang dapat menyusahkan hatinya. Orang yang lemah lembut tidak memiliki gengsi apapun yang bisa menyiksa batinya atau dendam atas apa yang dialaminya. Hal ini dikarenakan orang yang lemah lembut menyerahkan segala yang menyusahkan hatinya, kepahitan, ambisi, gengsi dan dendam ke dalam tangan Tuhan.

2. Meneladani Kristus

Meneladani Kristus adalah standar dan model kelemah-lembuatan dan kerendahan hati yang sejati. Orang-orang yang meneladani Yesus bisa menerima kelegaan yang sejati. Ini adalah makna spiritual dari memiliki bumi yaitu kepuasan dan kelegaan.

Pada saat seseorang mengaku sebagai murid Yesus, maka karakter Dia juga harus terpancar di dalam dirinya. Kristus yang adalah Tuhan Allah yang berkuasa tidak menggangap kesetaraannya dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan Ia datang dengan lemah lembut dari awal sampai akhir hidup-Nya untuk mengundang umat-Nya belajar dari Dia.

Marilah setiap orang percaya belajar kepada Kristus dan memenuhi hari-hari dengan firman Tuhan. Roh Kudus akan bekerja melalui saat teduh dan melembutkan hati yang keras sehingga menjadikan diri seseorang yang lemah lembut.




Sumber: 

  • The Blessed People Part 4 oleh Pdt. Irwan Pranoto
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=MU3CSRVp7ZU
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama