Image 1
Image 2
Image 3

SERI PERTANYAAN RECEH: Jika Tuhan Ada, Apakah Ia Juga Ada di Tempat-tempat Maksiat?



Ketika seseorang bertanya apakah ada Tuhan di tempat-tempat maksiat maka pertanyaan ini mengasumsikan bahwa Tuhan terbatas dan bisa diukur dengan standar ukurun tertentu. Di dalam Alkitab menjelaskan bahwa Allah itu Roh sehingga Ia tidak terbatas di dalam satu tempat tertentu. Allah adalah pribadi yang kekal dan tidak terbatas dimensi waktu. Maka sebenarnya pertanyaan apakah Tuhan ada ditempat maksiat bukanlah pertanyaan soal dimensi Allah tetapi lebih kepada jika Allah maha hadir, lalu mengapa Ia membiarkan orang melakukan kejahatan.

Dengan demikian untuk menjawab mengapa Allah membiarkan orang melakukan kejahatan, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut:

1. Tempat yang paling maksiat adalah hati manusia

Seorang tokoh berkata bahwa hati manusia adalah gudang yang memproduksi berhala. Dari hati seseorang bisa memunculkan banyak berhala seperti berhala tentang uang, berhala tentang cinta akan kuasa, berhala karena nafsu dan lain sebagainya. Sehingga dari hati seseorang bisa mengekspresikan dosa dengan mewujudkan disebuah tempat atau organisasi tertentu. Jadi, setiap tempat maksiat yang biasa dilihat seperti pelacuran atau judi, semua itu hanyalah sebuah gambaran ekspresi dari kondisi hati manusia.

Namun kabar baik yang Tuhan nyatakan di dalam Alkitab, ditempat yang paling kotor yaitu hati yang memberontak kepada Allah justru Ia bersedia hadir dan tinggal didalamnya untuk menyucikan. Allah tidak membiarkan tempat maksiat melainkan Ia membereskan hati yang berdosa sehingga memurnikan setiap orang-orang melalui keselamatan yang ada di dalam diri Yesus Kristus.

2. Ditempat maksiat Allah bekerja dan menyatakan diri serta kasih-Nya

Tidak ada satu tempat pun dimana manusia bisa berbuat dosa dan Allah tidak berdaya atau tidak berkuasa untuk kemudian memenangkan orang itu. Secara kasat mata manusia melihat Allah tidak bertindak. Tetapi meskipun manusia bersepakat untuk melawan Allah, namun itu tidak pernah menutup jalan Allah untuk bekerja dan menyatakan kasih-Nya agar hidup orang tersebut diubahkan.

3. Pergumulan di tempat-tempat maksiat tidak bisa direduksi hanya menjadi sebuah pergumulan spiritual

Sesuatu yang terjadi ditempat maksiat adalah orang-orang yang bersepakat untuk berdosa. Ini berarti berbicara tentang spiritual tetapi bukan hanya itu. Jika dilihat di dalam tempat-tempat maksiat ada berbagai macam motif yang sampai membuat tempat tersebut eksis. Ini bukan sekedar hati manusia yang ingin berbuat dosa tetapi di dalamnya ada pergumulan-pergumulan misalnya pergumulan finansial, politis dan lain sebagainya.

Pada waktu melihat tempat maksiat biasa ada, itu merupakan sebuah kompleksitas masalah. Maka dengan dasar ini dapat dilihat bahwa untuk menyelesaikan keberadaan dari tempat maksiat bukan hanya sekedar berkata masalah spiritual dengan memiliki pandangan bahwa Tuhan akan bekerja untuk menjamah hati orang-orang tersebut. Namun lebih dari pada itu Tuhan mau memakai gereja atau umat-Nya untuk masuk ke dalam dunia ini untuk menyatakan kebenaran Tuhan dan memperbaiki sistem dunia yang sudah rusak. Tuhan juga mau memakai gereja-Nya untuk menghadirkan kerajaan Allah. Artinya umat Tuhan menghadirkan jalan-jalan alternatif bagi kondisi-kondisi yang sulit dihadapi oleh orang-orang tertentu.

Marilah kita terus bergumul dan mau memberi diri memenuhi panggilan Tuhan bagi dunia yang sudah rusak. Kiranya Tuhan memberkati kita senantiasa. Amin




Sumber: 

  • Jika Tuhan Ada, Apakah Ia Juga Ada di Tempat-tempat Maksiat? oleh Pdt. Samuel Sugiarto
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=n4ZYmUmD4oY
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com

Penyusun: 

Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama