Image 1
Image 2
Image 3

Bagaimana Jika Tahun Depan Tidak Lebih Baik? Part II

 


Mengapa kita bisa mengatakan It,s ok kalau tahun depan menjadi tahun yang lebih buruk? 

2. Allah memberikan kelegaan meskipun ia juga mengijinkan Kesesakan

Kadang-kadang kita berpikiri tahun depan adalah tahun yang lebih buruk daripada tahun yang saat ini dan langsung membayangkan setiap hari semuanya buruk. Bayangan yang seperti ini pada akhirnya membuat seseorang penuh dengan kekawatiran, kecemasan karena membayangkan semuanya gelap. Tetapi kalau kita percaya bahwa Tuhan mengijinkan penderitaan dan Dia juga mengijinkan kebaikkan-kebaikkan yang bisa kita rasakan di dalam kehidupan ini. Penulis Pengkhotbah mengatakan bahwa segala sesuatu ada waktunya. Ada kalanya kita berduka dan menangis, tetapi ada kalanya juga bersukacita. Sehingga firman Tuhan mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak membiarkan kita hanya mengalami kesusahan tetapi Dia juga memberikan cicipan-cicipan kelegaan dan pelepasan dari semua masalah yang kita hadapi. Mengapa Tuhan hanya memberikan kepada kita cicipan-cicipan kelegaan?

        a. Cicipan-cicipan kelegaaan ini mengingatkan kita bahawa ada Tuhan yang pegang kendali atas segala sesuatu.

        b. Cicipan-cicipan membuat kita melihat bahwa yang kita nanti-nantikan bukan kehidupan yang ada di dalam dunia yang penuh dengan dosa. Tetapi kenikmatan atau kelegaan yang sejati hanya didapatkan didalam Yesus Kristus yang sudah memenangkan seluruh pergumulan dan penderitaan. Yesus yang sudah datang menjadi manusia, menyerahkan nyawanya mati diatas kayu salib dan bangkit menyatakan kemenangan dan kemenganan itu kita mendapatkan pemenuhan yang sejati.

3. Di dalam konsisi yang paling buruk kita akan berjumpa dengan Kristus

        Jika kita di dalam kondisi bahagia, kita sadar itu berkat datang dari Tuhan melalui uluran tanggan-Nya yang penuh cinta kasih. Tetapi disaat-saat kekelaman di dalam kehidupan kita bukan berjumpa dengan berkat yang Tuhan ulurkan melainkan berjumpa dengan Dia yang memberikan diri-Nya. Allah yang pernah mengalami penderitaan, pergumulan di dalam kehidupan-nya. Biarlah juga di dalam kehidupan ketika kita sedang mengalami penderitaan kita mengingat bahwa Allah pernah datang menjadi manusia dan menderita seperti kita.

        Kemengan di dalam Kristus bukanlah kemenangan yang membuat kita berjuang sendiri melainkan kemenangan ketika Ia juga lari bersama-sama dengan kita. Ketika kita menginjak kerikil tajam, Yesus pun pernah menginjak kerikil tersebut. Ketika kita mengeluarkan darah, luka dari semua penderitaan hal yang sama juga Ia pernah berdarah-darah, menderita, menanggung seluruh akan amarah murka manusia, akan dosa manusia, Dia berlari, Dia berjalan, Dia mengandeng kita melewati waktu demi waktu. Walaupun kita melewati kehidupan ini tidak mudah, tetapi ketika melihat ada Kristus yang menyertai disitu kita akan dimampukan berkata It’s ok kalau tahun depan menjadi tahun yang lebih berat.


Pertanyaan:

1. Bagaimana kita menginjak hal-hal yang tidak bisa kita prediksi ditahun depan?

Jawab : Caranya adalah bagaimana kita mempermuliakan Tuhan di dalam kehidupan kita. Sebagai manusia kita mungkin mempersiapkan mengatur ekonomi dan keuangan yang baik tetapi yang jauh lebih penting bukan persiapan, hati-hati dan berjaga-jaga melainkan perlu bertanya di dalam diri “Apa yang Tuhan mau saya kerjakan dengan kehidupan yang masih Tuhan percayakan saat ini?"

Sumber:
· Bagaimana Jika Tahun Depan Tidak Lebih Baik? Oleh Ev. Samuel Sugiarto
· Youtube BARA Digital Ministry: https://youtu.be/6HjPJcKAKvo?list=RDCMUCuJaNpJNlaVP3kA6rNx67yA
· Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

Penyusun: 
Shinta Lestari Zendrato, S.Th





Lebih baru Lebih lama