Image 1
Image 2
Image 3

MATERI PA: “Hanya Kekristenan Saja Jalan Yang Benar, Arogankah?” - Bagian 1

Photo by Sebastian Beck from Pexels


Oleh: Ev. Samuel Sugiarto


TUJUAN:

Menjawab tuduhan arogansi bahwa kekristenan saja jalan yang benar.


  • Tanyakanlah, apakah di antara mereka sudah memahami pelajaran sebelumnya? Adakah kesulitan yang dihadapi?

  • Tunjuklah satu orang untuk memimpin dalam doa.


Pertanyaan paling awal yang patut ditanyakan adalah apa yang dimaksudkan dengan arogan?


Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan:

1) sombong; congkak; angkuh.

2) mempunyai perasaan superioritas yang dimanifestasikan dalam sikap suka memaksa atau pongah.


Dari definisi ini, maka apakah mempercayai bahwa pandangan Kristen saja adalah pandangan yang benar merupakan sebuah bentuk arogansi? Jawabannya belum tentu, bisa jadi ya, bisa jadi tidak. Apa yang menjadi faktor penentu arogan atau tidak?


Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada satu hal yang perlu kita clear-kan terlebih dahulu, yakni mempercayai sebuah pandangan sebagai satu-satunya pandangan yang benar bukanlah sebuah sikap arogansi. Mengapa demikian?


Pertama, sikap eksklusifitas kebenaran. Harus diakui bahwa sesuatu yang benar itu bersifat eksklusif, yang mengimplikasikan kesalahan bagi pandangan lain yang berbeda bahkan bertentangan dengan kebenaran itu sendiri. 


Sebagai contoh:

Dalam hal matematis: 1+1 = 2. Jawaban selain 2 pasti merupakan jawaban yang salah.


Dalam hal kulineri: Campuran adonan roti A yang benar adalah tepung ditambah kuning telur dan air, tidak dapat digantikan dengan kanji, putih telur, dan air. Bisa jadi campuran itu akan menghasilkan sesuatu yang berbeda, tetapi jika memang tujuan kita membuat roti A, maka campuran kedua tidak akan menghasilkan roti A. 


Dalam hal religius:

Jika kita menerima penyataan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka sudah pasti kita tidak akan bisa menerima penolakan dan penentangan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita mau tidak mau tidak bisa menganggap kepercayaan yang menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan sebagai kepercayaan yang sama-sama benar dan setara di dalam kebenarannya dengan pandangan kita.


Kedua, semua keyakinan itu eksklusif. Bahkan pandangan yang mengakui bahwa semua agama sama-sama benar merupakan sebuah keyakinan yang eksklusif. Setidaknya pandangan ini menolak keyakinan religius yang eksklusif sebagai keyakinan yang salah. Bagi orang yang percaya semua agama sama-sama benar, akan meyakini bahwa kepercayaan Kristen yang hanya mempercayai Yesus Kristus sebagai satu-satunya juruselamat sebagai kepercayaan yang salah. Dengan demikian, pandangan yang terkesan inklusif, bahkan universalis juga tetap merupakan keyakinan yang eksklusif.


Ketiga, eksklusifitas kekristenan didasarkan dari klaim Yesus Kristus

Orang Kristen yang meyakini kekristenan sebagai satu-satunya jalan yang benar bukan didasarkan dari keinginannya sendiri, tetapi justru bersumber dari penyataan Allah di dalam Alkitab. Sebagai contoh: Yoh. 14:6 “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” Sehingga dengan dasar penyataan diri Yesus Kristus sebagai Allah yang membawa keselamatan di dalam diri-Nya, orang Kristen menerima dan percaya. Sehingga kepercayaan ini bukan wujud arogansi, tetapi iman kepercayaan kepada penyataan yang sudah Allah berikan.


Keempat, pemberitaan Injil adalah undangan kasih, bukan arogansi. Ketika kita memberitakan bahwa Yesus satu-satunya jalan keselamatan dan undangan kasih Allah, kita bukan sedang memaksa orang lain untuk percaya. Pemberitaan Injil hanyalah upaya menceritakan kasih Allah yang dinyatakan di dalam kehidupan, yang sudah dirasakan, dan yang ingin kita bagikan supaya orang lain merasakan juga.


Dengan keempat dasar ini, maka sebenarnya menerima keyakinan Kristen sebagai satu-satunya jalan kebenaran serta memberitakan undangan kasih Allah bukanlah sikap arogan. Namun, bisa jadi kepercayaan ini diyakini dengan sikap arogansi, apabila didasari dari sikap hati dan sikap perilaku yang tidak tepat.


DISKUSIKAN:

  • Bagaimana keyakinan Saudara tentang Yesus satu-satunya jalan kebenaran?

  • Bagaimana Saudara dapat menjelaskan kepada orang lain tanpa terkesan bersikap arogan?


Pokok Doa:

  1. Berdoa untuk orang Kristen di seluruh dunia yang mengalami aniaya.

  2. Berdoa untuk gereja di Indonesia bersatu hati dan bergandengan tangan.


Sumber:

  • “Hanya Kekristenan Saja Jalan Yang Benar, Arogankah?” oleh Samuel Sugiarto.

  • Youtube BARA Digital Ministry: 

https://www.youtube.com/watch?v=1WPY_XmmnsY


Penyusun:

Febbi Timotius



Lebih baru Lebih lama