Image 1
Image 2
Image 3

Alkitabnya Satu, Mengapa Muncul Banyak Penafsiran

 

Alkitabnya Satu, Mengapa Muncul Banyak Penafsiran
Instagram: BARA Digital Ministry

Sebelum membahas tentang perbedaan-perbedaan dalam banyaknya penafsiran, kita perlu mengingat bahwa ada satu atau beberapa ajaran fundamental yang mempersatukan.

Misalnya ketika saudara menjadi anggota gereja tertentu pasti kita juga sepakat dengan gereja-gereja lainnya tentang ajaran yang penting contohnya Alkitab adalah firman Allah, Ketuhanan Yesus Kristus, kematian & kebangkitan-Nya.

Jika kita memiliki perbedaan-perbedaan pandangan tentang isu-isu yang penting tetapi tidak mempengaruhi keselamatan, kita harus berhati-hati untuk tidak mudah berkata sesat.

1. Ketidakpercayaan.

1 Korintus 2

Ada banyak orang yang pergi ke gereja bahkan memberitakan firman Tuhan di mimbar tetapi sebenarnya mereka bukan orang yang sungguh-sungguh.

Bisa dapat dibayangkan mereka yang membaca Injil dan menyampaikannya tanpa pernah mengalami kelahiran baru. Sehingga gagal memahami firman Tuhan.

2. Keduniawian

Kita adalah orang Kristen yang masih bertumbuh ada yang baik ada yang dewasa rohani.

Orang Kristen hidup dalam dunia tetapi tidak boleh hidup duniawi.

Ketika mereka yang duniawi membaca Alkitab cenderung menafsirkan Alkitab sesuai dengan harapan duniawi mereka.

Contoh yang paling jelas adalah Injil kemakmuran misalnya 2 Korintus 8:9.

3. Keterbatasan.

Ada orang Kristen bahkan hamba Tuhan yang tulus tapi terbatas dan akhirnya salah dalam menafsirkan Alkitab.


Karena mereka tidak terlatih untuk menafsirkan dengan benar.

Bahkan mungkin ada orang yang baru bertobat dan pertobatannya spektakuler, orang-orang Kristen cenderung gandrung dengan kesaksian mereka

Yang celaka adalah tiba-tiba dengan cepat diundang ke sana kemari, bukan hanya memberi kesaksian tetapi menafsirkan Alkitab.


Oleh: Ev. Bedjo Lie

Lebih baru Lebih lama