Instagram: BARA Digital Ministry |
1. Comot-comot Ayat.
Biasanya dilakukan untuk mengirim pesan WA atau bahkan sekedar “menguatkan” orang lain.
Tidak ada yang salah dengan itu. Tetapi jika ayat yang dipakai tidak tepat bukankah itu menjadi sebuah pertanyaan daripada berkat?
Contoh: Roma 8:28. Ketika kita mengirim ayat untuk mereka yang sedang berduka bisa jadi bukan menjadi berkat melainkan pertanyaan, “di mana baiknya orang yang ditinggal mati?”
2. Tidak Perhatikan Genre atau Jenis Teks.
Dalam Alkitab ada jenis narasi, puisi (Mazmur), surat, nubuatan, perumpamaan, dll.
Misalnya kita membaca Amsal 22:26. Lalu kita bertanya bukankah tidak semua orang yang didik dengan baik akan berlaku baik juga?
Kita perlu memperhatikan bahwa Amsal adalah jenis kata bijak yang berlaku secara universal meski ada pengecualian.
3. Tidak Memperhatikan Maksud Penulis.
Alkitab ditulis oleh penulis dengan karakter & tujuan tertentu.
Misalnya Matius bertujuan menginjili orang-orang Yahudi.
Karenanya Matius memulai Injil dengan silsilah yang sangat penting bagi orang Yahudi ketika mengenalkan orang lain (Kristus).
Wah jadi ternyata beberapa hal perlu kita perhatikan dan pada akhirnya kita sungguh-sungguh membaca dan belajar Alkitab dengan benar.
Sehingga menghasilkan buah sesuai dengan apa yang tertulis dalam Alkitab.
Oleh: Ev. Sanuel Sugiarto