Instagram: BARA Digital Ministry |
1. Penegakan Keadilan & Kebenaran Tuhan
Konteks Ulangan, perintah untuk taat ditujukan kepada orang yang sudah dilepaskan dari perbudakan Mesir dengan cara yang ajaib dan dengan kasih karunia Allah yang luar biasa.
Jadi wajar Allah menuntut hidup di dalam relasi yang benar dengan Dia setelah kita dibebaskan dari perbudakan dosa melalui Yesus Kristus. Ketika kita tidak sesuai, maka pada waktu itulah keadilan & kebenaran Tuhan dinyatakan. Kita mendapat konsekuensi apa yang kita lakukan.
2. Mendidik dan Menyucikan
Tujuan pemberian hukuman itu bukan untuk menghancurkan. Dan jelas berbeda dengan konsep karma. Tuhan bertujuan mendidik dan menyucikan kita, supaya kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Ibrani 12:4-8 memberi tahu kita bahwa kita yang dijadikan anak Tuhan, bukanlah anak-anak gampang. Namun ketika kita membangkang terhadap Allah yang tidak bisa salah, maka Bapa akan menghajar dengan tujuan agar kita bertumbuh, serupa dengan Dia.
3. Disiplin Diberikan Bersama dengan Anugerah
Ada janji pengampunan, pemulihan yang diberikan oleh Tuhan. Selalu ada hukuman demi menegakkan keadilan Allah. Setelah adanya disiplin, Allah memberikan janji pemulihan-Nya.
Setiap kita yang gagal, dihukum, didisiplin, tetap ada janji pemulihan dan diampuni. Disiplin harus kita terima, namun harapan pemulihan menjadi kekuatan. Kutuk bukanlah akhir, janji pemulihan pasti menyertai.
So guys, ‘kutuk’ yang berarti disiplin, bisa kita terima sebagai bentuk kasih yang rindu kita bertumbuh serupa dengan-Nya. Jadi kita nggak bisa bertanya, “Tuhan mengapa Engkau tidak menyayangiku.” Padahal jelas-jelas, kita sudah berbuat salah.
Oleh: Ev. Samuel Sugiarto