Image 1
Image 2
Image 3

Pikul Salib: Beban Atau Sumber Kekuatan? Part 1

Di dalam Mark. 8:34 Yesus memberitahukan bahwa barangsiapa yang mau mengikut diri-Nya ia harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Dia. Seandainya ada mesin waktu dan ada orang dari zaman Perjanjian Baru datang ke zaman sekarang ini, maka orang itu mungkin akan terheran-heran ketika melihat salib adalah lambang utama di gereja. Hal ini dikarenakan bagi orang di zaman Yesus salib adalah lambang kematian dan penderitaan. Salib adalah bentuk hukuman yang paling kejam dan memalukan pada zaman Yesus. 

Pada waktu Yesus berkata syarat-syarat mengikut Dia adalah memikul salib yang merupakan sumber kekuatan. Memikul salib merupakan sumber kekuatan jikalau ada beberapa hal yang dimengerti dengan benar, yaitu:

1. Benar-benar Mencintai Kristus dan Mau Menderita Bagi Dia

Sama seperti ketika kita jatuh cinta kepada seseorang dan mau melakukan apa saja bagi orang itu misalnya mau menderita. Orang yang kita cintai bisa menjadi sumber kekuatan yang besar. Demikian juga jika kalau seseorang benar-benar mencintai Kristus maka ia mau menderita bagi Dia. Itu sebabnya memikul salib adalah sumber kekuatan karena memikul salib artinya mencintai Kristus.

Tidak semua penderitaan di dunia ini artinya memikul salib, karena memikul salib adalah penderitaan-penderitaan yang muncul karena mencintai Kristus. Cinta kepada Kristus jika dialami dan dirasakan sungguh-sungguh maka itu adalah sumber kekuatan yang sangat besar untuk seseorang berani dan bisa menghadapi penderitaan. Di dalam Alkitab contoh orang yang paling kuat adalah rasul Paulus bukan Simson. Simson memang kuat secara fisik karena bisa membunuh 3000 orang Filistin. Tetapi Paulus memiliki kekuatan yang lebih hebat karena Kristus tinggal di dalam dirinya dan mau memikul salib demi untuk Kristus (2 Kor. 11:23-29). Paulus bisa melakukan semua ini karena ia mencintai Kristus. Memikul salib adalah sebuah kekuatan untuk melakukan pelayanan dan pekerjaan bagi Kristus.

2. Menyangkal diri

Tuhan Yesus mengatakan jikalau orang mau mengikut Dia maka seseorang itu harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Dia. Menyangkal diri menggunakan istilah yang dipakai Paulus di dalam Galatia 5:24 yaitu menyalibkan kedagingan dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Menyangkal diri adalah sebuah kekuatan untuk berkata tidak terhadap hawa nafsu duniawi, terhadap hal-hal kedagingan dan berkata tidak kepada keinginan-keinginan di dalam diri yang tidak ada habisnya. Menyangkal diri juga bukan diartikan sebagai menghukum diri sendiri atau menyangkali kebahagiaan tetap menyangkal diri artinya satu kekuatan di dalam Kristus untuk mengutamakan hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan.




Sumber:

  • Pikul Salib: Beban Atau Sumber Kekuatan? Oleh Pdt. Kalvin Budiman
  • Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=0SD383nUf6w
  • Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/

Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th


Lebih baru Lebih lama