2. Memahami Bapa yang disurga
Relasi yang baik adalah relasi yang saling memahami dan mengerti satu dengan yang lain. Sebagai orang Kristen pasti tahu bahwa Allah pasti akan memahami dan mengerti kita sebagai anak-anak-Nya karena Dia maha kuasa dan maha tahu. Tetapi perlu diketahui dan sadar bahwa di dalam doa bukan hanya Bapa yang memahami kita, kitapun harus paham akan Dia. Dengan demikian relasi yang intim digambarkan dengan memahami isi hati Bapa di surga. Artinya di dalam doa kita bukan hanya sembarang mengucapkan kata-kata, sembarang memuji karena seharusnya semua itu merupakan sebuah hasil pengenalan akan Tuhan. Semakin dalam seseorang mengenal Tuhan maka harusnya relasi doa semakin intim dengan Tuhan.
3. Ketundukan kepada Bapa
Tunduk kepada Bapa artinya mau menyerahkan diri untuk melakukan kehendak Bapa di surga. Yesus telah melakukan hal demikian sebagai Anak yang tunggal, Ia berelasi penuh intim dengan Bapa di surga. Hal ini mau menyatakan Yesus mengasihi Bapa di surga, oleh karena itu Ia rindu terus menerus melakukan kehendak Bapa di surga. Yesus tahu apa yang menjadi kehendak Bapa, maka ketika Dia berdoa di taman Getsemania berkata jikalau boleh biarlah cawan ini lalu daripada-Ku. Tetapi bukan kehendak-Ku yang jadi melainkan kehendak-Mu yang jadi.
Melalui hal ini doa berarti kita sedang menghadap Bapa di surga dan perlu memaknai bahwa setiap kali berdoa harus menjadi suatu relasi yang intim dengan Dia. Doa juga dapat diartikan sebagai persekutuan dengan Allah Tritunggal. Artinya kita datang sebagai posisi anak. Kita perlu mengingat status kita sebelum menjadi ana-anak Allah yaitu seorang ciptaan Tuhan yang sudah jatuh ke dalam dosa dan seharusnya dimurkai oleh Allah. Tetapi karena kasih Bapa, Ia menganggat kita menjadi anak di dalam Yesus Kristus melalui penebusan yang dilakukan-Nya. Yesus yang telah menebus manusia dari dosa yang seolah-olah merengkuh setiap orang percaya sehingga kita yang percaya berdiri di posisinya Yesus. Jika Yesus berdiri sebagai putra tunggal Bapa maka kita berdiri sebagai anak-anak adopsi di dalam Yesus Kristus.
Oleh karena itu, di dalam iman Kristen kita bisa berdoa kapanpun, dimanapun karena orang percaya berada di dalam relasi Trinitas. Ketika kita menyadari bahwa sudah ditebus, diampuni sehingga hal ini yang membuat sentiasa berdoa dimana saja. Karena sesungguhnya nuasa doa orang Kristen adalah ucapan syukur dan bukan permintaa. Jadi dari sinilah kita melihat perbedaan, jika selama ini kita berdoa isi meminta dan meminta itu bukanlah sebuah doa tetapi sedang mengajukan permohonan kepada Tuhan. Nuansa doa sebagai ucapan syukur artinya kita menyadari bahwa kita adalah manusia berdoa tetapi dengan anugerah Tuhan bisa begitu dekat dengan Bapa.
Sumber:
- Berdoa: Bersekutu dengan Allah Tritunggal Oleh Ev. Samuel Sugiarto
- Youtube BARA Digital Ministry: https://www.youtube.com/watch?v=F2AcdJcs3cg&t=379s
- Web BARA Digital Ministry: https://www.baradigitalministry.com/
Penyusun: Shinta Lestari Zendrato, S.Th